Senin, 12 Februari 2018

AMALAN KECIL PAHALANYA BESAR

Diantara perintah Allah SWT yang sangat penting adalah beramal shalih. Amal Shalih adalah mengerjakan segala sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain dengan ikhlas semata karena Allah. Allah menjanjikan balasan yang sangat besar kepada hambanya yang mengerjakan amal shalih yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat, dan dimasukan ke dalam syurga.

Allah berfirman yang artinya:

"Orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."(QS. Ar-ra'ad: 29)

"Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal shalih ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah 'salaam'."(QS. Ibrahim: 23)

dengan beramal shalih juga akan dipermudahkan rezekinya oleh Allah SWT. sebagaimana firman-Nya, yang artinya:

"Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia`"(QS. Al-Hajj: 50)

Amalan-amalan shalih banyak sekali untuk bisa kita kerjakan, mulai yang terbesar hingga yang terkecil. Mungkin amalan-amalan besar sebagian orang tidak sanggup untuk melaksanakannya, namun Allah beri kemudahan dengan mengerjakan amalan-amalan kecil guna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kita tidak menyadari bahwa amalan-amalan kecil yang kita lakukan rupanya berdampak sangat besar dalam kehidupan kita. berikut amalan-amalan kecil yang ternyata pahalanya besar disisi Allah:


1. Berzikir.



Tidak ada seorang pun yang tidak sanggup untuk berzikir, dalam keadaan sakit pun kita masih bisa berzikir kepada Allah, apalagi dalam kondiisi sehat. Nabi SAW bersabda:

"Apabila salah seorang diantara kamu tidak mampu mengerjakan seribu kebaikan pada setiap hari?. Salah seorang sahabat yang duduk bersama beliau bertanya: 'bagaiimana caranya salah seorang diantara kami dapat mengerjakan seribu kebaikan?'. Beliau menjawab: 'membaca tasbih (subhanallah) seratus kali dapat mendatangkan seribu kebaikan atau menghapus seribu dosa atau kesalahan."(HR. Muslim)

Memperbanyak dengan ucapan "laa haula wa laa quwatta illaa billaah"
"wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haulaa wa laa Quwatta illaa billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga." atau beliau mengatakan: "tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa haulaa wa laa Quwatta illa billaah."(HR. Al-Bukhari dan MUslim)


2. Mendoakan Orang Lain Mendapatkan Pahala Sebanyak Orang yang Didoakan.



"Barang siapa yang mendoakan mukmin laki-laki atau pun perempuan niscaya Allah akan memberi pahala kebaikan dari setiap mukmin laki-laki dan perempuan yang didoakannya." (HR. al-Thabrani dan di anggap hasan oleh Albani)

Maka perbanyaklah mendoakan orang lain dalam kebaikan dan ketaqwaan. dan janganlah kalian mendoakan mereka dalam keburukan, suatu hal yang tak mungkin terjadi, memutuskan silaturahim, dan mendoakan orang kafir agar diampuni, tetapi boleh kita berdoa agar ia di beri hidayah untuk masuk ke dalam islam. (Melansir dari islamidia.com)


3. Membaca Al-Quran


Amalan kecil tapi besar pahalanya yang selanjutnya adalah dengan membaca Al-Quran. Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikan jibrin untuk disampaikan kepada umat secara berangsur-angsur dan membacanya bernilai ibadah.

Allah memerintah kan kita untuk mempelajari dan mengajarkan al-Quran, sebagaimana sabda Nabi SAW:

"Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari al-Quran dan mengamalkannya."(HR. Bukhari)
membaca Al-Quran walaupun satu huruf yang kita bacakan itu bernilai pahala. sabda Nabi SAW:
"siapa saja yang membaca satu huruf dari kitab Allah (AL-Quran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluk kali lipatnya,"(HR. At-Tarmizi)

Begitulah keistimewaan yang Allah berikan kepada hambanya untuk memperoleh kebaikan, bayangkan setiap saat kita membaca Al-Quran berapa juta kebaikan yang kita dapatkan? oleh karena itu, marilah sama-sama kita berlomba-lomba mengerjakan amal shalih.

Jumat, 09 Februari 2018

Kenapa Perlu Niat?

Apa itu niat?

Imam Nawawi mengatakan yang dikatakan niat adalah engkau bermaksud melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya.

Segala sesuatu tergantung pada niatnya, jika niatnya baik maka hasilnya juga baik, jika niatnya buruk maka hasilnya juga buruk.

Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:
Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar Ibn Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, " saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dinia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Islamil bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah al Bukhari dan Abu Al- Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang)

Pentingnya niat

Dari hadis diatas membuktikan bahwa kedudukan niat sangatlah penting dalam kehidupan manusia, baik itu dalam hal muamalah dan yang terpenting niat dalam hal ibadah. oleh karena itu dalam menjalani kehidupan sehari hari marilah kita pergunakan niat pada setiap aktifitas kita, yaitu niat yang baik demi mendapatkan keridhaan Allah. karena tujuan manusia tidak lain hanyalah untuk memperoleh Ridha Allah SWT.

Imam Bukhari pada awal kitab shahihnya sebagai mukaddimah menyebukan bahwa setiap amalan yang tidak diniatkan karena mengharap Allah SWT adalah sia-sia (dikutip dari www.risalahislam.com)

Dari abu Yazid Ma'an bin Yazid bin Al-AKhnas radhiallahuanhum, -ia, ayah dan kakeknya termasuk sahaban Nabi SAW-, di mana Ma'an berkata bahwa ayahnya yaitu Yazid pernah mengeluarkan beberapa dinar untuk niatan sedekah. Ayahnya meletakkan uang tersebut di sisi seseorang yang di mesjid (maksudnya: ayahnya mewakilkan sedekah tadi pada orang yang ada di mesjid). landas Ma'an pun mengambil uang tadi, lalu ia menemui ayahnya dengan membawa uang diinar tersebut. Kemudian ayah Ma'an (Yazid) berkata, "sedekah itu sebenarnya bukan kutujukan padamu." Ma'an pun mengadukan masalah tersebut kepada Rasulullah SAW. lalu beliau bersabda:
Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma'an engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati." (HR. Bukhari, no. 1422)
Dari hadis ini menunjukan bahwa apa yang kita niatkan itulah yang kita peroleh walaupun terkadang kenyataannya berbeda dengan apa yang kita niatkan. namun yang pasti adalah segala yang kita niatkan pasti akan kita dapatkan.

Semoga bermanfaat Wallahu a'lam bish-shawab

Kamis, 08 Februari 2018

My Name Is Fahmi


Saya Zulfahmi, biasa dipanggil Fahmi, suka nulis tapi bukan penulis, suka berkarya tapi bukan seniman, suka membaca tapi bukan Profesor, suka olah raga tapi bukan atlit, suka jalan-jalan tapi ga punya uang, intinya saya hanya orang biasa.

Kuliah di jurusan Hukum Ekonomi Syariah, IAIN Malikussaleh Lhokseumawe, aktif tapi bukan aktifis karna sibuk bekerja sampingan untuk biaya kuliah dan bantu orang tua, pernah mengajar di SDIT Bunayya Lhokseumawe, walaupun tidak sejalur dengan jurusan tapi yang namanya ilmu boleh siapa saja. Menjadi guru 2 tahun di Sekolah Dasar menjadi pengalaman yang tidak tergantikan, banyak cerita --sabar, belajar sambil mengajar.

Mengenai Blog ini

Jujur saya bukan penulis. tapi saya suka tulisan, jadi blog ini saya buat untuk berbagi kisah pengalaman saya yang masih sedikit kepada pembaca, blog ini adalah tempat saya tulis berbagai kisah keseharian saya, sesekali artikel biasa yang insyaallah bermanfaat kepada pembaca nntinya.